Tuesday 28 January 2014

Just One Choice (Antara Pacar dan Teman)



            Pacaran dalam islam ?
            Pacaran islami ?
            Perlu diketahui bahwa islam tidak pernag mengenal kata pacaran. Islam hanya mengenal kata ta’aruf, itupun prosesnya setelah khitbah (lamaran). Pacaran tidak akan memberi manfaat bagi pelakunya karena hanya aka nada penyesalan setelah kita pacaran.
            Kebanyakan mengatakan bahwa pacaran adalah tanda kedewasaan, justru itu yang menjerumuskan. Sebenarnya pacaran itu tanda kedewasaan atau justru beradegan dewasa ? (Felix Y Siauw). “Halahh aku pacaran loh gak ngapa-ngapain” | kalo gak ngapa-ngapain kenapa harus pacaran ? bukankah berteman itu lebih mengasyikan ?. Dengan berteman kamu mendapat banyak pengalaman, dengan berteman kamu mendapat banyak keuntungan, dengan berteman kamu mendapat banyak keistimewaan sedangkan dengan pacaran apa yang kamu dapatkan ? akan ada penyesalan yang kamu dapatkan!.
            Sebenarnya Cinta itu adalah fitrah akan tetapi juga bisa menjadi dusta kalau kita salah dalam menggunakanya. Ada beberapa hal yang perlu digaris bawahi dalam mengartikan cinta yang sesungguhnya. Kita bisa memperlakukan cinta dengan sebagaimana mestinya, dengan berteman misalnya. Apa yang harus kita pilih antara pacar dan teman ? Jelas jawabanya adalah teman karena temanku tidak pernah mendustaiku. Menurut ilmu psikologi yang membahas tentang teori cinta, cinta yang hakiki adalah cinta tentang persahabatan yang lebih mengutamakan komunikasi daripada seks.

            Seorang teman tidak akan pernah berkata bohong karena teman yang baik adalah teman yang selalu berkata jujur meskipun itu pahit, meskipun itu sakit sekalipun. Seorang teman akan selalu ada disaat suka maupun duka, dia datang membawa sepercik harapan agar kita tetap melangkah. Hanya teman yang baik yang rela berbagi saat kita kekurangan. Hanya teman yang baik yang selalu mengarahkan menuju jalanya disaat kita sedang ragu dalam memilih. Teman yang baik yang selalu tertawa saat kita tertawa, menangis saat kita menangis tetapi tetap mampu memberi semangat saat kita jatuh. Temanmu tidak akan pernah tega melihat kamu disakiti siapapun termasuk pacarmu. Temanmu tidak akan pernah membuatmu kecewa dan yang terpenting temanmu tidak akan sampai berani menyentuh tubuhmu sekalipun karena dalam benaknya hanya ada kamu dan bahagiamu meskipun kamu bukan bersanding denganya saat di pelaminan nanti. Baginya bahagiamu itu bahagiaku.
            Pacar memang selalu indah pada awalnya. Banyak hal positif yang kita dapatkan sejak kita pacaran, mulai dari positif pegangan tangan, positif ciuman bahkan sampai positif hamil, astaghfirulloh. Stop pacaran sejak dini untuk generasi kita yang akan dating. Seorang pacar biasanya rela berbagi pada awalnya Cuma berbagi pulsa, berbagi makan kemudian berbagi kebahagiaan dan kesedihan tetapi tidak pernah berbagi tentang apa yang dia rasakan, katanya sih gengsi. Alhamdulillah jika sudah rela berbagi asalkan jangan sampai berbagi kehormatan. Kita benar-benar akan menjadi orang yang merugi saat pacaran, dengan mengatasnamakan cinta semuanya jadi korban, mulai dari harta, jiwa, raga bahkan nyawa. Saat kita memutuskan untuk berpacaran semuanya akan indah awalnya, dia selalu ada untukmu siang-malam. Selalu memperhatikanmu non stop 24 jam akan tetapi yakinlah setelah itu aka nada penyesalan yang teramat dalam saat kamu sudah tidak denganya lagi. Pernahkan kamu berpikir dengan berpacaran orang tuamu akan mendapat pahala ? hanya dosa yang akan mengalir untuk orang tuamu jika kamu pacaran karena pada dasarnya jika kamu berpacaran dan beradegan dewasa maka orang tuamu akan kecipratan dosa yang telah kamu ciptakan bersama pasangan kekasihmu, pada dasarnya kita masih menjadi tanggungan orang tua selama kita belum dinikahkan oleh wali kita. Pernahkah kamu memikirkan tentang johoh yang akan menemanimu sepanjang masa, jika kamu melakukan adegan dewasa dengan orang yang belum halal denganmu lantas orang yang halal denganmu (suami) kelak akan mendapat apa ?. coba dipikirkan kembali.
           

No comments:

Post a Comment