Pacaran dalam islam ?
Pacaran islami ?
Perlu diketahui bahwa islam tidak
pernag mengenal kata pacaran. Islam hanya mengenal kata ta’aruf, itupun
prosesnya setelah khitbah (lamaran). Pacaran tidak akan memberi manfaat bagi
pelakunya karena hanya aka nada penyesalan setelah kita pacaran.
Kebanyakan mengatakan bahwa pacaran
adalah tanda kedewasaan, justru itu yang menjerumuskan. Sebenarnya pacaran itu
tanda kedewasaan atau justru beradegan dewasa ? (Felix Y Siauw). “Halahh aku
pacaran loh gak ngapa-ngapain” | kalo gak ngapa-ngapain kenapa harus pacaran ?
bukankah berteman itu lebih mengasyikan ?. Dengan berteman kamu mendapat banyak
pengalaman, dengan berteman kamu mendapat banyak keuntungan, dengan berteman kamu
mendapat banyak keistimewaan sedangkan dengan pacaran apa yang kamu dapatkan ? akan
ada penyesalan yang kamu dapatkan!.
Sebenarnya Cinta itu adalah fitrah
akan tetapi juga bisa menjadi dusta kalau kita salah dalam menggunakanya. Ada
beberapa hal yang perlu digaris bawahi dalam mengartikan cinta yang
sesungguhnya. Kita bisa memperlakukan cinta dengan sebagaimana mestinya, dengan
berteman misalnya. Apa yang harus kita pilih antara pacar dan teman ? Jelas jawabanya
adalah teman karena temanku tidak pernah mendustaiku. Menurut ilmu psikologi
yang membahas tentang teori cinta, cinta yang hakiki adalah cinta tentang
persahabatan yang lebih mengutamakan komunikasi daripada seks.
Seorang teman tidak akan pernah
berkata bohong karena teman yang baik adalah teman yang selalu berkata jujur
meskipun itu pahit, meskipun itu sakit sekalipun. Seorang teman akan selalu ada
disaat suka maupun duka, dia datang membawa sepercik harapan agar kita tetap
melangkah. Hanya teman yang baik yang rela berbagi saat kita kekurangan. Hanya
teman yang baik yang selalu mengarahkan menuju jalanya disaat kita sedang ragu
dalam memilih. Teman yang baik yang selalu tertawa saat kita tertawa, menangis
saat kita menangis tetapi tetap mampu memberi semangat saat kita jatuh. Temanmu
tidak akan pernah tega melihat kamu disakiti siapapun termasuk pacarmu. Temanmu
tidak akan pernah membuatmu kecewa dan yang terpenting temanmu tidak akan
sampai berani menyentuh tubuhmu sekalipun karena dalam benaknya hanya ada kamu
dan bahagiamu meskipun kamu bukan bersanding denganya saat di pelaminan nanti.
Baginya bahagiamu itu bahagiaku.
Pacar memang selalu indah pada
awalnya. Banyak hal positif yang kita dapatkan sejak kita pacaran, mulai dari
positif pegangan tangan, positif ciuman bahkan sampai positif hamil,
astaghfirulloh. Stop pacaran sejak dini untuk generasi kita yang akan dating.
Seorang pacar biasanya rela berbagi pada awalnya Cuma berbagi pulsa, berbagi
makan kemudian berbagi kebahagiaan dan kesedihan tetapi tidak pernah berbagi
tentang apa yang dia rasakan, katanya sih gengsi. Alhamdulillah jika sudah rela
berbagi asalkan jangan sampai berbagi kehormatan. Kita benar-benar akan menjadi
orang yang merugi saat pacaran, dengan mengatasnamakan cinta semuanya jadi
korban, mulai dari harta, jiwa, raga bahkan nyawa. Saat kita memutuskan untuk
berpacaran semuanya akan indah awalnya, dia selalu ada untukmu siang-malam. Selalu
memperhatikanmu non stop 24 jam akan tetapi yakinlah setelah itu aka nada penyesalan
yang teramat dalam saat kamu sudah tidak denganya lagi. Pernahkan kamu berpikir
dengan berpacaran orang tuamu akan mendapat pahala ? hanya dosa yang akan
mengalir untuk orang tuamu jika kamu pacaran karena pada dasarnya jika kamu
berpacaran dan beradegan dewasa maka orang tuamu akan kecipratan dosa yang
telah kamu ciptakan bersama pasangan kekasihmu, pada dasarnya kita masih
menjadi tanggungan orang tua selama kita belum dinikahkan oleh wali kita. Pernahkah
kamu memikirkan tentang johoh yang akan menemanimu sepanjang masa, jika kamu
melakukan adegan dewasa dengan orang yang belum halal denganmu lantas orang
yang halal denganmu (suami) kelak akan mendapat apa ?. coba dipikirkan kembali.
No comments:
Post a Comment